Divideo kali ini kami membahas tentang kota Jakarta dulunya bernama Batavia. Yuk simak video nyaa🤗🤗
Anggota kelompok
1. Farras Nur sabrina
2. Lia Amika
3. Neisya Mariana Ulfa
IX - A (9A) Faras, Lia, Neisya ℎ𝑎𝑙𝑙𝑜 𝑠𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑓𝑎𝑙𝑖𝑠𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑏𝑙𝑜𝑔 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎
Divideo kali ini kami membahas tentang kota Jakarta dulunya bernama Batavia. Yuk simak video nyaa🤗🤗
Anggota kelompok
1. Farras Nur sabrina
2. Lia Amika
3. Neisya Mariana Ulfa
Hallo teman teman 👋🏻👋🏻
Divideo kali ini kami membahas tentang Upacara Adat Yadyana Kasada. Yuk simak video nyaa🤗🤗
Anggota kelompok
1. Farras Nur sabrina
2. Lia Amika
3. Neisya Mariana Ulfa
Hallo teman teman 👋🏻👋🏻
Divideo kali ini kami membahas tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara. Yuk simak video nyaa🤗🤗
Anggota kelompok
1. Farras Nur sabrina
2. Lia Amika
3. Neisya Mariana Ulfa
Kerajaan Sriwijaya, yang beragama Buddha, adalah kerajaan maritim yang mendominasi Selat Malaka. Nama "Sriwijaya" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti kemenangan yang gemilang. Kerajaan ini berkembang pada abad ke-7 dengan ditemukannya Prasasti Kota Kapur di Bangka, dan didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 682 M.
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menguasai wilayah strategis perdagangan laut dari abad ke-7 hingga ke-11 M. Kerajaan ini berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Semenanjung Malaya di bawah Raja Dharmasetu, dan mencapai puncak kejayaan di bawah Raja Balaputradewa pada abad ke-9. Sriwijaya membangun armada laut yang kuat, sehingga kapal-kapal dari Cina dan India merasa aman berdagang di wilayah ini.
Namun, kerajaan mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 ketika diserang oleh Kerajaan Cola dari India Selatan. Penawanan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman oleh Cola serta penguasaan jalur perdagangan menyebabkan kemerosotan Sriwijaya. Ibu kota kerajaan akhirnya dipindahkan ke Jambi.
Serangan lebih lanjut datang dari Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan oleh Kerajaan Singasari pada tahun 1275, melemahkan posisi Sriwijaya. Akhirnya, pada tahun 1377, Kerajaan Majapahit berhasil menaklukkan bagian-bagian Sriwijaya, yang menandai keruntuhan total kerajaan ini.
Sriwijaya pernah dipimpin oleh sejumlah raja terkenal, di antaranya Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Balaputradewa, dan Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, sebelum akhirnya tenggelam dalam sejarah akibat serangan dari kerajaan-kerajaan lain.
Sumber: detikcomhttps://www.detik.com › detikpediaSejarah Kerajaan Sriwijaya
Blog ke 8
Kenapa Bandung Disebut Paris Van Java?
Bandung merupakan kota yang menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat. Dikutip dari buku Goes to Kota Bandung, Taqwin dkk (2022: 169), selain Kota Kembang, Bandung juga sering kali dijuluki sebagai Paris van Java atau dalam ejaan bahasa Belanda, Parijs van Java.
Julukan tersebut sudah tersemat untuk Bandung sejak tahun 1889 - 1904 di masa kolonial Hindia Belanda, serta dipopulerkan oleh Belanda. Julukan Paris van Java diketahui sangat terkait dengan pertumbuhan pariwisata di Hindia Belanda.
Belanda sangat berharap dapat menghasilkan pendapatan baru dan menunjukkan kepada dunia tentang kemajuan koloni melalui pariwisata. Oleh karena itu, banyak kota-kota di Indonesia disematkan nama ala Eropa.
Selain itu, Hindia Belanda juga turut mengikuti pameran pariwisata di sejumlah negara yang semakin membumikan julukan tersebut. Bandung sebagai Paris-nya Pulai Jawa muncul karena menjadi pusat fashion.
Selera orang-orang pada saat itu sangat sangat kental akan Paris. Pada era 1900 terdapat satu toko bernama Aud di Jalan Braga. Toko tersebut menjadi favorit warga Bandung untuk bisa tampil kekinian. Setiap model busana terbaru di Paris selalu dipajang di toko ini.
Lalu, pada tahun 1913, Aug berganti nama menjadi Au Bon Marche Modemagizn dari bahasa Prancis. Selain itu, terdapat restoran khas Paris Maison Bogerijen yang menjadi tempat santap populer para pejabat dan pengusaha Hindia Belanda atau Eropa
Sumber : https://m.kumparan.com/?utm_source=amp
Blog ke 7
Yadnya Kasada adalah upacara persembahan Suku Tengger di Gunung Bromo, dilakukan setiap tanggal 15 bulan Kasada dalam kalender Hindu Tengger. Ritual ini sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi serta leluhur, sekaligus memohon keberkahan dan keselamatan.
Menurut legenda, upacara ini didasarkan pada pengorbanan Kusuma, anak terakhir dari Jaka Seger dan Roro Anteng, yang rela mengorbankan dirinya ke Kawah Gunung Bromo untuk menepati janji orang tuanya kepada Dewa.
Ritual ini terus dilakukan oleh masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan pengorbanan Kusuma, sekaligus permohonan untuk keselamatan dan perlindungan.
Selain itu, cerita Gunung Batok juga menjadi bagian dari daya tarik daerah ini. Gunung tersebut dipercaya muncul setelah seorang bajak laut gagal menyelesaikan tantangan Rara Anteng untuk mengeruk pasir di Gunung Bromo.
Rara Anteng berhasil menipu bajak laut dengan membuat ayam berkokok sebelum waktunya. Bajak laut tersebut kecewa, meninggalkan cangkang yang berubah menjadi Gunung Batok.
Setelahnya, Rara Anteng dan Jaka Seger menikah dan mendirikan desa Tengger, yang namanya diambil dari gabungan nama mereka.
Blog ke 6
Kota Tua Jakarta, atau yang dikenal sebagai Oud Batavia, merupakan wilayah bersejarah yang menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda di masa lalu. Dengan luas sekitar 1,3 kilometer persegi, wilayah ini berada di antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Pada tahun 1528, Fatahillah dari Kesultanan Demak berhasil merebut Pelabuhan Sunda Kalapa dari Kerajaan Pajajaran dan mengubah namanya menjadi Jayakarta, yang berarti "kemenangan penuh." Namun, pada tahun 1619, Belanda melalui VOC, di bawah komando JP Coen, merebut kembali wilayah tersebut dan mengubah namanya menjadi Batavia.
Di bawah kendali VOC, Batavia berkembang pesat. Pada tahun 1635, kota ini diperluas hingga ke tepi barat Sungai Ciliwung, dan pada 1650, pembangunan pusat pemerintahan VOC selesai. Batavia menjadi pusat administratif penting bagi Hindia Belanda, yang mengendalikan berbagai aktivitas ekonomi dan politik di wilayah tersebut. Namun, sejarah Batavia sebagai pusat kekuasaan kolonial berakhir pada tahun 1942 ketika pasukan Jepang merebut kendali atas kota ini, dan nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Jakarta berkembang menjadi kota besar dengan sejarah panjang yang mencerminkan warisan kolonial dan perjuangan bangsa Indonesia. Pada tahun 1972, Gubernur Ali Sadikin menetapkan Kota Tua sebagai situs cagar budaya untuk melindungi warisan arsitektur dan sejarahnya. Di kawasan ini, terdapat sejumlah bangunan tua yang memiliki nilai sejarah tinggi, meskipun beberapa di antaranya kini terancam ambruk karena usia.
Di antara bangunan bersejarah yang ada di Kota Tua, terdapat Museum Fatahillah, yang dulunya merupakan balai kota pada masa VOC. Museum ini kini menyimpan berbagai artefak sejarah Jakarta. Selain itu, terdapat Museum Wayang yang menampilkan koleksi wayang dari seluruh Indonesia, serta Museum Seni Rupa yang menampung karya seni sejak era Majapahit hingga era modern.
Selain museum, Kota Tua juga memiliki bangunan lain yang sarat sejarah, seperti Wihara Jin De Yuan yang sudah berdiri sejak 400 tahun silam. Daerah Glodok yang juga merupakan bagian dari Kota Tua, dahulu dikenal sebagai pecinan terbesar di Batavia. Kini, Glodok menjadi pusat perdagangan elektronik di Jakarta.
Untuk melestarikan Kota Tua, pemerintah terus melakukan revitalisasi gedung-gedung tua dengan harapan agar kawasan ini dapat diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Dengan upaya tersebut, Kota Tua diharapkan bisa menjadi pusat edukasi sejarah dan budaya, tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi dunia internasional.
Sumber : https://dprd-dkijakartaprov.go.id/
Blog ke 5
Kerajaan Islam pertama di Indonesia sering kali diidentifikasi dengan Kerajaan Samudera Pasai di Pantai Utara Aceh, yang didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Namun, sebenarnya sebelum itu, sudah ada kerajaan Islam lain yang lebih tua, yaitu Kerajaan Perlak. Kesultanan Perlak didirikan pada tahun 804 M dan terletak di wilayah Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kesultanan Perlak juga dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara.
Sejarah mencatat bahwa Kesultanan Perlak mulai terbentuk berkat kedatangan rombongan pendakwah Islam yang dikirim oleh Khalifah Harun Al-Rasyid pada abad ke-8. Armada dakwah tersebut tiba di Bandar Peureulak, sebuah pelabuhan penting di kawasan tersebut. Rombongan ini disambut oleh Maharaja Syahir Nuwi, yang kemudian mendukung penyebaran Islam di wilayahnya. Hal ini menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Islam di Aceh.
Raja pertama Kesultanan Perlak adalah Sultan Alauddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah. Menurut berbagai naskah kuno seperti "Kitab Idharul Haqq" karya Abu Ishak Makarani al-Fasy dan "Tazkirah Jumu Sulthan as-Salathin" karya Syekh Syamsul Bahri al-Asyi, Kesultanan Perlak memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Nusantara. Naskah-naskah ini memberikan dasar kuat bahwa Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia.
Kesultanan Perlak berkembang pesat, terutama karena posisinya sebagai pelabuhan dagang strategis di Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan kerajaan ini untuk menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Arab, Persia, dan India, yang turut memperkuat pengaruh Islam di kawasan tersebut. Pada akhirnya, dari Perlak, Islam menyebar ke wilayah-wilayah lain di Aceh dan sekitarnya.
Perlak menjadi inspirasi bagi berdirinya kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara, termasuk Samudera Pasai, Kerajaan Aceh Darussalam, dan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Kesuksesan kerajaan-kerajaan ini membawa perkembangan politik Islam di Indonesia, yang menjadi fase penting dalam sejarah Nusantara. Selain itu, kerajaan-kerajaan ini juga berperan dalam penyebaran budaya Islam di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan adanya Kesultanan Perlak, Islam di Indonesia semakin kuat dan meluas. Kehadiran kerajaan-kerajaan Islam di berbagai pulau memperlihatkan bahwa Nusantara telah menjadi bagian penting dari dunia Islam, dan sejarah Perlak menjadi bukti penting bahwa Aceh adalah pintu gerbang masuknya Islam ke Indonesia.
Sumber : detikcomhttps://www.detik.com › khazanahIni Kerajaan Islam Pertama
Blog ke 4
Neisya Mariana Ulfa
Hallo teman teman 👋🏻👋🏻 Divideo kali ini kami membahas tentang kota Jakarta dulunya bernama Batavia. Yuk simak video nyaa🤗🤗 Anggota k...