Kota Tua Jakarta, atau yang dikenal sebagai Oud Batavia, merupakan wilayah bersejarah yang menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda di masa lalu. Dengan luas sekitar 1,3 kilometer persegi, wilayah ini berada di antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Pada tahun 1528, Fatahillah dari Kesultanan Demak berhasil merebut Pelabuhan Sunda Kalapa dari Kerajaan Pajajaran dan mengubah namanya menjadi Jayakarta, yang berarti "kemenangan penuh." Namun, pada tahun 1619, Belanda melalui VOC, di bawah komando JP Coen, merebut kembali wilayah tersebut dan mengubah namanya menjadi Batavia.
Di bawah kendali VOC, Batavia berkembang pesat. Pada tahun 1635, kota ini diperluas hingga ke tepi barat Sungai Ciliwung, dan pada 1650, pembangunan pusat pemerintahan VOC selesai. Batavia menjadi pusat administratif penting bagi Hindia Belanda, yang mengendalikan berbagai aktivitas ekonomi dan politik di wilayah tersebut. Namun, sejarah Batavia sebagai pusat kekuasaan kolonial berakhir pada tahun 1942 ketika pasukan Jepang merebut kendali atas kota ini, dan nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Jakarta berkembang menjadi kota besar dengan sejarah panjang yang mencerminkan warisan kolonial dan perjuangan bangsa Indonesia. Pada tahun 1972, Gubernur Ali Sadikin menetapkan Kota Tua sebagai situs cagar budaya untuk melindungi warisan arsitektur dan sejarahnya. Di kawasan ini, terdapat sejumlah bangunan tua yang memiliki nilai sejarah tinggi, meskipun beberapa di antaranya kini terancam ambruk karena usia.
Di antara bangunan bersejarah yang ada di Kota Tua, terdapat Museum Fatahillah, yang dulunya merupakan balai kota pada masa VOC. Museum ini kini menyimpan berbagai artefak sejarah Jakarta. Selain itu, terdapat Museum Wayang yang menampilkan koleksi wayang dari seluruh Indonesia, serta Museum Seni Rupa yang menampung karya seni sejak era Majapahit hingga era modern.
Selain museum, Kota Tua juga memiliki bangunan lain yang sarat sejarah, seperti Wihara Jin De Yuan yang sudah berdiri sejak 400 tahun silam. Daerah Glodok yang juga merupakan bagian dari Kota Tua, dahulu dikenal sebagai pecinan terbesar di Batavia. Kini, Glodok menjadi pusat perdagangan elektronik di Jakarta.
Untuk melestarikan Kota Tua, pemerintah terus melakukan revitalisasi gedung-gedung tua dengan harapan agar kawasan ini dapat diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Dengan upaya tersebut, Kota Tua diharapkan bisa menjadi pusat edukasi sejarah dan budaya, tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi dunia internasional.
Sumber : https://dprd-dkijakartaprov.go.id/
Blog ke 5
No comments:
Post a Comment