Kerajaan Sriwijaya, yang beragama Buddha, adalah kerajaan maritim yang mendominasi Selat Malaka. Nama "Sriwijaya" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti kemenangan yang gemilang. Kerajaan ini berkembang pada abad ke-7 dengan ditemukannya Prasasti Kota Kapur di Bangka, dan didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 682 M.
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menguasai wilayah strategis perdagangan laut dari abad ke-7 hingga ke-11 M. Kerajaan ini berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Semenanjung Malaya di bawah Raja Dharmasetu, dan mencapai puncak kejayaan di bawah Raja Balaputradewa pada abad ke-9. Sriwijaya membangun armada laut yang kuat, sehingga kapal-kapal dari Cina dan India merasa aman berdagang di wilayah ini.
Namun, kerajaan mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 ketika diserang oleh Kerajaan Cola dari India Selatan. Penawanan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman oleh Cola serta penguasaan jalur perdagangan menyebabkan kemerosotan Sriwijaya. Ibu kota kerajaan akhirnya dipindahkan ke Jambi.
Serangan lebih lanjut datang dari Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan oleh Kerajaan Singasari pada tahun 1275, melemahkan posisi Sriwijaya. Akhirnya, pada tahun 1377, Kerajaan Majapahit berhasil menaklukkan bagian-bagian Sriwijaya, yang menandai keruntuhan total kerajaan ini.
Sriwijaya pernah dipimpin oleh sejumlah raja terkenal, di antaranya Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Balaputradewa, dan Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, sebelum akhirnya tenggelam dalam sejarah akibat serangan dari kerajaan-kerajaan lain.
Sumber: detikcomhttps://www.detik.com › detikpediaSejarah Kerajaan Sriwijaya
Blog ke 8
No comments:
Post a Comment