ᴄᴀʀɪ ᴅɪꜱɪɴɪ

Monday, October 28, 2024

KERAJAAN DEMAK

    Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yang berdiri pada abad ke-15. Berdirinya kerajaan ini dipelopori oleh Raden Fatah, putra Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Raden Fatah, yang sejak muda mempelajari agama Islam dari Sunan Ampel, mendirikan Kerajaan Demak di daerah pesisir utara Jawa Tengah pada tahun 1475 Masehi. Awalnya, wilayah tersebut merupakan kadipaten yang diberikan oleh Majapahit kepada Raden Fatah sebagai hadiah. Dengan dukungan Walisongo, Raden Fatah berhasil mengokohkan Demak sebagai kerajaan Islam yang berkembang pesat dan menjadi pusat dakwah Islam di tanah Jawa.




   Pada tahun 1482, setelah runtuhnya Majapahit akibat serangan Kerajaan Keling Kediri, Raden Fatah memproklamasikan Demak sebagai kerajaan Islam. Ia diangkat sebagai sultan pertama dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Kerajaan Demak pun mulai menguasai wilayah-wilayah bekas Majapahit dan memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam. Dukungan Walisongo dalam dakwah Islam dan peran pesantren Glagahwangi sebagai pusat pendidikan agama membuat Demak semakin dihormati dan dikenal sebagai pusat penyebaran Islam.

    Masa kejayaan Kerajaan Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, putra Raden Fatah. Di bawah kepemimpinannya, Demak berhasil mengusir bangsa Portugis yang berusaha menguasai wilayah pesisir Jawa pada tahun 1527. Selain itu, Sultan Trenggono berhasil memperluas kekuasaan Demak hingga ke wilayah Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Maluku. Demak pada masa ini menjadi kekuatan politik dan militer terbesar di pulau Jawa, mengukuhkan posisi sebagai kerajaan Islam terkuat.

   Kerajaan Demak juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya melalui pernikahan politik. Salah satu contohnya adalah pernikahan putri Sultan Trenggono, Ratu Kalinyamat, dengan Sultan Hadlirin dari Kerajaan Jepara. Perjodohan ini bertujuan mempererat aliansi antar kerajaan Islam untuk menghadapi ancaman dari luar. Dengan demikian, Demak tidak hanya kuat secara militer tetapi juga dalam jaringan diplomasi yang kuat antar kerajaan Islam di Nusantara.

   Keruntuhan Kerajaan Demak terjadi setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546 dalam pertempuran melawan Kerajaan Pajajaran. Penerusnya, Sultan Prawoto, menghadapi pemberontakan Arya Penangsang yang merasa berhak atas takhta Demak. Konflik ini berakhir dengan tewasnya Arya Penangsang. Namun, Joko Tingkir, penguasa Pajang yang merupakan menantu Sultan Trenggono, kemudian mengkhianati Sultan Prawoto dan mengambil alih kekuasaan. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, menobatkan dirinya sebagai raja, dan dengan demikian mengakhiri riwayat Kerajaan Demak.


Sumber : https://www.masa.biz.id/kerajaan-islam-pertama-di-pulau-jawa-demak-dan-sejarahnya


Blog ke 19

No comments:

Post a Comment

Vlog ke 11 Suku Jawa

  Hallo teman teman 👋🏻👋🏻 Divideo kali ini kami membahas tentang kota Jakarta dulunya bernama Batavia. Yuk simak video nyaa🤗🤗 Anggota k...