Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan kuno yang berkuasa di wilayah Pulau Jawa bagian barat dari abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Jayasingawarman pada tahun 358 M dan mencapai masa kejayaan di bawah kepemimpinan Purnawarman, cucu dari pendiri kerajaan tersebut.
Peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara termasuk prasasti-prasasti seperti Ciaruteun, Jambu, Pasir Awi, Kebun Kopi, Muara Cianten, Tugu, dan Lebak. Prasasti-prasasti ini memberikan gambaran mengenai kehidupan pada masa itu dan menunjukkan keberadaan serta kejayaan kerajaan tersebut.
Kerajaan Tarumanegara juga menjalin hubungan diplomatik dengan Cina pada abad ke-7 Masehi. Dalam aspek sosial-ekonomi, kerajaan ini memperhatikan kemakmuran rakyatnya dengan membangun infrastruktur seperti kanal untuk irigasi dan pelayaran.
Agama yang dianut oleh raja Purnawarman dan rakyatnya adalah agama Hindu Siwa.Kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan menjelang akhir abad ke-7 M, dibuktikan dengan hilangnya hubungan diplomatik dengan Cina setelah tahun 669 M.
Serangan dari Sriwijaya, terindikasi dalam Prasasti Kota Kapur (686 M), dapat menjadi pemicu. Jawa Barat jatuh di bawah pengaruh Sriwijaya setelah runtuhnya Tarumanegara. Nama “Sunda” muncul pada prasasti 925 M, menandai usaha untuk mengembalikan kekuasaan raja Sunda.
Meskipun kemenangan awal, pengaruh asing, terutama dari Swarnabhumi, tetap kuat hingga abad ke-13. Periode gelap di akhir abad ke-7 M berakhir dengan munculnya prasasti Canggal pada tahun 732 M, menandai awal kembalinya sejarah Jawa Barat.
Sumber : https://fahum.umsu.ac.id/
Blog ke 21
No comments:
Post a Comment